CINTA BERUJUNG KESEDIHAN
Pada suatu hari
hiduplah sepasang suami istri, mereka hidup bahagia dan pada suatu hari
mereka mempunyai anak.!
Ayah : Indah sekali ya bu malam ini...?
Ibu : Iya yah, banyak bintang di atas sana.
Ayah
: Seandainya saat ini kita mempunyai seorang anak, pasti kita sama
seperti bintang-bintang itu yang selalu menyinari hati kita.
Ibu
: Iya yah, coba saja Tuhan saat ini mendengarkan permohonan kita, pasti
ia bakaln mengabulkan permintaan kita, ya kan yah..?
Ayah
: Iya bu, tapi kita harus bersabar mungkin suatu saat nanti kita pasti
di berikan seorang anak, hanya saja saat ini blum waktunya.
Ibu : Iya yah, kita harus selalu bersabar dan selalu berdoa kepada Tuhan.
Sebulan Kemudian...
Ibu : (Berlari-lari menjumpai Ayah) Yah,Ayah Ibu ada kabar gembira..!
Ayah : Apa itu bu..?
Ibu : Coba tebak ibu ada kabar bahagia apa..?
Ayah : Ayah tidak tahu ibu..!
Ibu
: Yah ibu sangat senang sekali, ternyata tuhan mengabulkan permohonan
kita..! Ibu hamil Ayah (Ibu sangat senang)
Ayah : Terimakasih ya Tuhan, akhirnya istriku hamil juga.(Ayah dan Ibu gembira dan senang sekali)
Sembilan Bulan kemudian menginjak kelahiran si anak, dan si anak pun lahir dengan selamat.
Ayah : Puji Syukur ya bu, ternyata Tuhan mengijinkan kita mempunyai anak 2 sekaligus ya..!
Ibu : Iya yah,Ibu senang sekali ,oh iya yah kita beri nama apa untuk anak kita ini...?
Ayah
: Anak kita kan Perempuan dan laki-laki,Ayah mau ngasih nama yang
laki-laki namnya Rangga dan yang perempuan namanya Sinta. Ibu stuju
tidak..?
Ibu : Ibu setuju saja yah asalkan itu nama yang bagus untuk anak kita.
Karena
kekurangan biaya Rumah sakit akhirnya dua anak itu di pisahkan yang
perempuan bersama Ayah dan Ibunya, dan yang laki-laki di ambil oleh
seorang Ibu yang menjamin smua biaya Rumah sakit,dan akan mengasuh anak
itu.
Pengasuh : Pagi pak...kenalkan nama saya Lestari,saya
sudah mendengar semua keluhan bapak dan ibu,kebetulan saya ingin sekali
mempunyai seorang anak,tpi itu tidak mungkin,gini ya Pak/Bu saya akan
membayar semua administrasi bapak dan ibu,asalkan saya boleh membawa 1
diantara anak Bapak dan Ibu ini..
Ayah :Apa benar Ibu
mau membayar seluruh administrasi kami.? Kalau memang iya, Saya tidak
bisa berkata apa lagi,karna saya tidak mempunyai uang,saya memutuskan
ibu boleh membawa anak kami,tapi dengan syarat Ibu benar-benar membayar
seluruh administrasi nya ya.?,ge mana bu..?(sambil melihat Ibu)
Ibu : Terserah Bapak (Sambil menangis).
Pengasuh : Iya saya akan membayar semua administrasi Rumah sakit Bapak dan Ibu,jadi Bapak dan Ibu setuju..?
Dengan berat hati Ibu dan ayah pun menyetujuinya.
Ayah : Kami berdua setuju.dan ikhlas.
Pengasuh : Kalau begitu bapak tanda tangani surat perjanjian ini.
Ibu : Tapi...! jika anak kami di ambil,kami masih bisa kan bertemu dengannya..?
Pengusaha
: Tentu saja Bu,. Itu hak Ibu. Ya sudah Dil kan Pak/bu (sambil berjabat
tangan dan mengambil surat persetujuan yang di tanda tangani),kalau
begitu saya bawak ya anak Bapak dan Ibu.Makasih ya Pak/Bu saya pamit
dulu.
Ayah : Sudah Bu jangan menangis lagi,kita harus
mengikhlaskannya,kita gak bisa berbuat apa-apa lagi,kita tidak punya
uang untuk membayar seluruh administrasi di rumah sakit ini.Ibu jangan
bersedih lagi ya,karna Ibu itu tadi kan bilang kita masih bisa bertemu
dengan anak kita.!
Ibu : Iya pak.(sambil mengusap air matanya).
Dan
sudah bertahun-tahun anak itu semakin lama semakin besar pada akhirnya
mereka bertemu, di suatu warung kecil ketika makan siang.
Rangga : Hei..! boleh saya duduk di sini? Soalnya bangkunya penuh smua.!
Sinta dan Marni : Silahkan, (Sambil tersenyum)
Rangga : Oh ya nama kamu siapa..? (sambil menjabat tangan)
Sinta : Nama saya Sinta,
Marni :Nama saya Marni.
Sinta : Nama kamu siapa.?
Rangga : Nama saya Rangga, senang bertemu dengan kalian ,oh iya apa kegiatan kalian sekarang..?
Sinta : Saya dan Marni Kuliah...? (sambil menunjuk Marni)
Rangga : Kuliah di mana?
Sinta : Di Universitas Medan
Rangga : Oh, kebetulan dong saya jugak kuliah di situ, emangnya kamu Sinta semester berapa..?
Sinta : Smester 3
Rangga : Kamu Marni.?
Marni : Sama seperti Sinta saya juga semester 3.
Rangga : Oh, tapi kalian ko tidak pernah nampak ya..?
Marni : Kamu tu yang gak pernah nampak.
Dan akhirnya Marni pamit kepada Sinta dan Rangga karna ada tugas yang harus di kerjakannya.
Marni : Sin aku pulang duluan ya, ada tugas lagi yang harus ku kerjakan.
Sinta : Apa kita tidak sama aja pulangnya.
Marni
: Maaf ya Sinta kebetulan aku mau ke toko buku dulu,lagian kan masih
ada Rangga gak enak dong kita tinggal begitu saja, kamu temani dia lah
ya, lagian kan kalian belom siap bicaranya.
Sinta : Yaudah,kamu hati-hati ya di jalan.
Marni : Ok deh Sinta.Rangga aku balik duluan ya (sambil menjabat tangan).
Rangga : Ok hati-hati ya.
Marni : Ok deh. J
Dan Akhirnya Rangga dan Sinta pun selesai berbincang-bincang dan akan kembali ke rumah masing-masing.
Rangga : Eh Sinta... minta no Hp kamu dong mana tau kita bisa saling sering tentang materi kuliah..
Sinta : Oh boleh 081269****
Rangga : Ok ntar saya telefon kamu ya.?
Sinta : ya..
Rangga : Kalau begitu kita pulang yuk.
Sinta : Ayuk..
Malam hari Rangga menelfon sinta.
Rangga : Hallo ini sinta kan...?
Sinta : Iya,ini siapa ya..?
Rangga : Ini saya sinta, Rangga
Sinta : Oh Rangga ada apa ya..?
Rangga : Tidak ada apa-apa ko, oh iya besok masuk pagi atau siang..?
Sinta ; Pagi,emangnya kenapa..?
Rangga : Kbetelan ini,pergi sama yuk..?
Sinta : Boleh...
Rangga : Rumah kamu di mana..?
Sinta : Di jln STM
Rangga : Oh yaudah, besok saya jemput kamu ya...
Sinta : Iya Rangga.
Keesokan harinya...Rangga menjemput sinta.
Rangga : (mengetuk pintu)
Sinta : (keluar dari rumah dan pamit kepada orang tuanya)
Dan ketika sampai di kampus...
Rangga : Kamu ruang berapa, biar saya antar.
Sinta : Ah.. tidak usah saya sendiri saja,ntar kamu telat masuk kelas,..
Rangga : Oh yaudah tapi ntar kita pulang sama ya, aku antar kamu.!
Sinta : Iya
Dan begitulah Sinta dan Rangga, Rangga selalu menghantar jemput sinta
sampai mereka tamat kuliah dan sama-sama mengungkapkan perasaan mereka
satu sama lain.
Rangga : Sinta sebenarnya
saya itu suka sama kamu saya sayang sama kamu, apakah kamu mau jadi
pacar saya.?
Sinta : Saya juga sayang sama kamu Rangga, saya mau jadi pacar kamu.
Rangga : (sangat senang sekali)
Mereka melakukan hari-hari mereka bersama-sama, dan mereka bersama-sama kerja dan akhirnya Rangga melamar Sinta.
Rangga : Sinta saya kan sudah kerja begitu juga kamu, saya ingin kita selalu bersama-sama selamanya.
Sinta` : Maksud kamu..?
Rangga : Kamu mau tidak menjadi istri saya..?
Sinta : (Sinta tersenyum) ya sudah saya mau.
Rangga : (Gembira dan senang) besok saya akan membawa orang tua saya menemui orang tua kamu ya..?
Sinta : Ya terserah kamu..
Keesokan harinya, Rangga membawa orang tuanya menjumpai orang tua Sinta dan sesampainya di rumah Sinta.
Rangga : (mengetuk pintu)
Sinta : (Membukakan pintu) Hei.. J
Rangga : Hei J ini kenalkan orang tua aku.
Sinta : (Sinta menjabat tangan dengan Orang tua Rangga)
Rangga : Orang tua kamu ada..?
Sinta : Ada di dalam ( Sambil memanggil orang tuanya)
Ketika Orang tua Sinta keluar,Orang tua Sinta terkejut begitu juga orang tua Rangga,dan orang tua Sinta berkata..
Ayah : Ini yang mau ngelamar kamu..?
Sinta : Iya yah kenapa..?
Ayah : (marah menarik tangan sinta) Ayah tidak setuju kamu dengan dia.
Sinta : Emangnya kenapa ayah..?
Ayah : Pokoknya Ayah tidak setuju.
Sinta : (sedih) emngnya kenapa yah..?
Ayah : (pergi meninggalkan sinta)
Ayah menemui orang tua Rangga dan menceritakan smua nya dan Rangga terkejut.
Rangga : Apa..?
Pengasuh : Iya nak, Saya cuman ibu asuh mu, mereka lah orang tua kandung mu.
Ayah : Iya nak saya Ayah mu,dan ini Ibu mu, dan Sinta adalah adik mu.
Rangga : Tapi saya cinta dengan Sinta.
Ayah : Iya nak Ayah tau, tapi kenyataannya begini maafin Ayah nak.
Rangga
: Ayah dan Ibu jahat coba saja Ayah dan Ibu tidak memisahkan kami
berdua, pasti kami tidak akan begini.
Pengasuh : Ayah dan Ibu
mu tidak akan memisah kan kamu, kalu mereka mempunyai uang untuk
membayar seluruh administrasi Rumah sakit. Karena mereka tidak mempunyai
uang makanya mereka memutuskan Ibu lah yang membayar administrasi rumah
sakit,dan membawa mu pergi.
Rangga : Tapi..!
Ayah : Ya nak Ayah dan Ibu memang salah , tapi kamu harus terima kenyataannya nak.
Rangga pergi dan menangis, dan sang Ayah Mengejarnya.
Ayah : Maafin Ayah nak (menangis)
Rangga : Jadi saya harus bagai mana? Saya cinta kepada Sinta.
Ayah : Kalian harus di pisahkan nak, agar kalian mengerti dengan semua ini.
Rangga
: Ok lah yah, kebetulan saya di ajak oleh teman saya untuk berlibur ke
luar negri, tapi apakah mungkin saya bisa melupakan Sinta secepat itu..?
Ayah : Ayah tau nak, tidak mungkin secepat itu kamu bisa melupakan Sinta, tapi kamu harus bisa melepaskannya.
Rangga : Ok lah, saya akan berusaha melepaskannya dan saya ingin dia mempunyai seorang suami yang baik baginya,. J
Keesokan harinya Rangga pergi dan tak lama kemudian Sinta dan Rangga
mempunyai calon masing-masing,dan akhirnya mereka menikah bersama .dan
hidup bahagia satu sama lain.
TAMAT